Selasa, 13 Maret 2012

mBATIK: mengangkat tradisi tidak harus kekuno-kunoan

BATIK adalah salah satu warisan dari nenek moyang yang menjadi ciri khas Indonesia merdeka ini. Batik yang (baru) sekarang ini digembor-gemborkan dan (berusaha) diangkat citranya oleh pemerintah Indonesia sekarang menjadi suatu fenomena yang bisa dikatakan luar biasa. Utara, selatan, timur, barat, danba di seluruh arah mata angin, pemandangan batik dapat kita lihat dimana-mana. Mulai dari menambahkan ornamen batik dalam apapun hingga mencanangkan hari batik yang kita dapati setiap hari Jum'at. Banyak sekali hal yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia merdeka ini untuk nguri-uri kembali warisan tersebut.

Begitu juga SAKI, suatu pergerakan anak muda yang punya semangat ini, mencoba untuk melestarikan batik. SAKI mengangkat kembali seni batik dengan cara yang berbeda. SAKI menciptakan pola-pola baru untuk batik yang SAKI buat. SAKI mengkolaborasikan ke-tradisional-an batik dengan ke-modern-an anak muda sekarang ini. Dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan batik-batik yang kita kenal. SAKI mempunyai jadwal rutin untuk proses mbatik, yaitu setiap hari minggu ke-2 dan ke-4 pukul 16.00 WIB di Sanggar SAKI, Ledok Tukangan DN 2/20 Jogjakarta. Ditambah lagi, SAKI juga membawa workshop mbatik ini ke event-event yang ada di Jogjakarta.

Siapa pun kamu, dimana pun kamu, dan kapan pun kamu berada, ayo kita jaga apa yang kita punya selagi kita masih mau kita pasti bisa!
SALAM PEMUDA INDONESIA MERDEKA! KITA MAU KITA BISA!








Rabu, 25 Januari 2012

Teater-Gamelan Perdamaian, dari SAKI untuk Indonesia

malam 24 januari 2012 pukul 20:00 merupakan malam yang mendamaikan bagi kami, SAKI(Sanggar Anak Kampung Indonesia). bertempat di panggung sekaten yogyakarta di alun-alun utara kami bersyair tentang kedamaian versi SAKI.diawal hujan dari langit kami mulai beraksi. memukul gamelan dengan ilmu yang belum seberapa, setidaknya bisa membuat kami bergoyang. yang paling memberi kami power adalah ketika penonton dari antah berantah memberi tepuk tangan yang meriah. bagai NOS yang memberi tambahan tenaga buat kami terus menabuh gamelan.saat itu kami begitu bertenaga, sampai salah pukul pun tak menhalangi kami untuk meyampaikan kedamaian bagi mereka, bagi jogja, bagi Indonesia.
akhirnya, kami tutup malam itu dengan hujan keringat kami. keringat penuh kepuasan bagi kami. anak muda dari kampung di pinggir kali Code. terima kasih buat semua dukungan. nantikan kami dipanggung-panggung berikutnya..
Kita Mau Kita Bisa!!!

Sabtu, 21 Januari 2012

'SAMPAH' pun menjadi pemenang

SAMPAH tak selamanya buruk.
SAMPAH tak selamanya menjijikan.
Perhatikanlah SAMPAH.
Pedulilah dengan SAMPAH.
Siapapun kamu, dimanapun kamu, kapanpun kamu berada.

Sanggar Anak Kampoeng Indonesia yang kerap disapa SAKI telah membuktikan bahwa SAMPAH itu tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Dengan mengangkat manusia SAMPAH dalam pawai HUT Kota Jogjakarta ke-255 tingkat kelurahan, SAKI mampu meraih runner-up dari sekian banyaknya peserta yang turut memeriahkan hari ulangtahun Kota Jogjakarta yang berhati nyaman. Dengan memanfaatkan SAMPAH-SAMPAH di sekitar, SAMPAH-SAMPAH yang tidak pernah disentuh sekalipun oleh manusia-manusia, SAKI berusaha membukakan kembali pikiran-pikiran masyarakat bahwa SAMPAH itu tak selamanya buruk. Ditambah lagi, dalam aksi teatrikal SAKI di pawai tersebut, SAKI berusaha untuk menyentil seluruh elemen masyarakat dari yang paling tinggi hingga yang paling bermasyarakat bahwa SAMPAH itu milik bersama. Bukan hanya milik orang-orang kecil tapi juga petinggi-petinggi yang gajinya besar di sana. 
Ya..itulah SAKI. Yang berusaha untuk menyadarkan dan membukakan kembali pikiran dan hati masyarakat-masyarakat Indonesia yang selama ini pura-pura lupa akan hal-hal kecil di bumi Ibu Pertiwi ini. 
Salam Pemuda Indonesia! KITA MAU KITA BISA!